Kembali Mengikuti Program BRIN, Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim UMRAH Berhasil Mengirim 8 Mahasiswa Untuk Mengikuti Program MBKM BRIN Semester Genap 2022/2023.

You are currently viewing Kembali Mengikuti Program BRIN, Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim UMRAH Berhasil Mengirim 8 Mahasiswa Untuk Mengikuti Program MBKM BRIN Semester Genap 2022/2023.

Tanjungpinang, ft.umrah.ac.id  — Delapan mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) memperoleh prestasi yang luar biasa. Mereka mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) periode semester genap tahun 2022/2023. 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi. Dalam  Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2019 yang melekat kepada Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). 

Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim UMRAH kembali memberangkatkan delapan mahasiswa untuk mengikuti MBKM BRIN diantaranya adalah Trinanda, dan M. Irfan Raif dari Program studi (prodi) Teknik Informatika angkatan 2020. Alde Vio, dan Islam Uzri dari prodi Teknik Perkapalan angkatan 2020. Yang berhasil kami wawancarai secara online melalui zoom meeting pada hari Minggu tanggal 12 Februari 2023, pukul 19.30 WIB. 

Persiapan matang yang mereka persiapkan sebelum mengikuti tahapan seleksi program MBKM BRIN ini diantaranya adalah menyiapkan berkas atau dokumen yang diperlukan dalam pendaftaran, salah satu contohnya transkrip nilai. Dan juga persiapan untuk memilih topik riset yang akan diambil nantinya, dengan cara mempertimbangkan kompetensi dasar keahlian sesuai dengan kelompok topik riset. 

Wawancara secara online melalui zoom meeting

Kesulitan dan kendala juga dialami oleh beberapa dari mereka dalam mempersiapkan berkas yang diperlukan dan juga kendala dalam sistem layanan web ELSA BRIN. “Saya sempat mengupload berkas pada seleksi berkas kemarin ke web layanan BRIN, entah kenapa berkas saya itu tidak kebaca di sistemnya. Nah karena data saya tidak kebaca saya disuruh upload ulang, ketika sudah upload ulang barulah kebaca. Mungkin ada sedikit kesalahan sistem pada pihak BRIN atau sistem ELSAnya.” Jelas Islam.

Adanya program MBKM BRIN ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa yang mengikutinya. “Keuntungannya kita mendapatkan ilmu para akademisi. Untuk di BRIN sendiri ada layanan kerja tersendiri, dari masing masing divisi kita juga mendapatkan ilmu, apa saja yang di fabrikasi itu, dari tahapannya apa saja, dan seperti apa. Karena memang skala mereka kan industri jadi berbeda dengan yang kita hadapi selama ini, lebih ke profesionalitasnya.” Jawab Alde Vio. 

Foto sebelum keberangkatan mahasiswa Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim yang mengikuti kegiatan riset BRIN
Foto pelepasan sebelum keberangkatan mahasiswa Fakultas Teknik dan Teknologi Maritim yang mengikuti kegiatan riset BRIN

Disisi lain Trinanda juga menyampaikan beberapa tips untuk bisa mengikuti program MBKM. “Sebenarnya ada terjadi sesuatu gitu ya, BRIN ini bakal dilanjutkan atau tidak di semester depannya, karena masih belum dapat keputusan dari universitas. Jadi disini aku ketemu beberapa teman teman dari luar kampus kita, nah mereka menggunakan dana sendiri untuk berangkat dan hidup disini. Mungkin ada beberapa dari kita yang ingin ikut BRIN di semester depan kalau tidak di support kampus mungkin bisa menggunakan dana sendiri. Karena itulah permasalahan yang dihadapi dari BRIN, kayaknya tidak dapat bantuan dari kemenristek, makanya agak susah kalau semester depan mau ikut lagi. Cuman tidak menutup kemungkinan buat teman teman ikut dan bergabung di BRIN karena sudah ada MoU dan Universitas Maritim Raja Ali Haji.” Ucap Trinanda.  

Selain tips yang mereka bagi, Islam memberikan motivasi bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program MBKM lainnya. “Buat teman teman yang nantinya ingin mengikuti MBKM, bukan hanya BRIN tapi di semua program MBKM di manapun. Saya harap giatlah belajar, serius mengikuti kegiatannya. Meskipun dananya tersendat jadi jangan putus asah tetap berusaha yang terbaik apapun yang terjadi. Bagaimanapun kita disini membawa nama kampus ya, kita tidak boleh membuat nama kampus jatuh di depan periset-periset atau di depan kampus lain. Jadi kita harus melakukan yang terbaik.” Tutup Islam.